JulianaI. 04 Januari 2022 23:13. Perhatikan kalimat berikut! Generasi masa depan akan menghadapi tantangan hidup yang semakin berat. Berdasarkan keberadaan objek dalam kalimat, kalimat di atas tergolong A. Kalimat aktif transitif B. Kalimat aktif intransitif C. Kalimat pasif D. Kalimat berita. Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang06 Januari 2022 1154Halo, Rini P., terima kasih telah bertanya di roboguru. Kakak bantu jawab ya. Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah A. Mari kita simak pembahasan berikut ini. Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Berdasarkan keberadaa objeknya, kalimat dibagi menjadi dua, yakni kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. 1. Kalimat aktif transitif Kalimat ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya selalu membutuhkan objek untuk dikenai tindakan. Contoh Joni menginjak bunga di taman itu. 2. Kalimat aktif intransitif Kalimat ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya tidak membutuhkan objek untuk dikenai tindakan. Contoh Ayahku bekerja di perusahaan Nasional. Kalimat di soal termasuk dalam kalimat aktif transitif. Predikat dalam kalimat tersebut adalah "akan menghadapi", sedangkan objeknya adalah "tantangan hidup yang semakin berat". Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah "A. kalimat aktif transitif". Semoga membantu
ኁևሴ աВаг ታИв ዉխ
Гаգε λОֆиሾ псэмаዣሶрኹս օձէфаЩаድ эврኃ
Ιшеглሐն δутузιփօλιΦሾሀу вуጢሤЖэኧиթи ιጋ
Оц ըφጌδИхрикрθቸе ςюփукр юпፈዳՑուፌапፑγен кևφе

Generasimasa depan akan menghadapi tantangan hidup yang semakin berat. Generasi masa depan JI. Juliana I. Perhatikan kalimat berikut! Generasi masa depan akan menghadapi tantangan hidup yang semakin berat. Berdasarkan keberadaan objek dalam kalimat, kalimat di atas tergolong answer choices Kalimat aktif transitif Kalimat aktif

JAKARTA - Kalangan generasi milenial dinilai akan menghadapi tantangan ekonomi yang lebih tidak hanya dihadapkan pada disrupsi teknologi, milenial saat ini harus menghadapi tantangan krisis pandemi Covid-19 dan disrupsi perubahan Institut Pertanian Bogor Arif Satria mengatakan, ada tujuh sektor ekonomi yang perlu didorong oleh milenial ke depan untuk bisa menghadapi tantangan argomaritim kata dia akan menjadi fokus pembangunan berkelanjutan karena sektor ini terus tumbuh di krisis apapun, baik di krisis moneter 1998, krisis keuangan global pada 2009, dan krisis pandemi Covid-19 saat ini. Oleh karena itu sektor ini dinilai lebih tahan banting pada saat terjadi krisis dibandingkan sektor lainnya.“Di Indonesia sama, mayoritas PDRB di seluruh provinsi masih didominasi sektor ini, namun sektor ini butuh pendekatan baru, oleh karena itu tugas milenial untuk menemukan pendekatan baru itu,” katanya dalam acara Pekan Milenial Naik Kelas 2022 yang diselenggarakan secara hybrid di Jakarta, Selasa 5/4/2022.Baca JugaKlaim Sukses Besar, 70 Persen Tim Manajemen Prakerja dari Kalangan MilenialPeran Generasi Milenial Bantu Wujudkan Pertanian ModernKedua, Arif mengatakan desa akan menjadi pusat pertumbuhan baru, yang berbasiskan keunggulan ekonomi digital ke depan akan meningkatkan efisiensi dan akses sumber ekonomi moral atau gift economy menurutnya akan menjadi pondasi ketangguhan sosial ekonomi. Selanjutnya, sektor kelima, yaitu ekonomi hijau/biru yang diproyeksi akan meningkatkan nilai tambah dan produksi perilaku sehat dan hijau untuk mendukung konsumsi yang berkelanjutan. Ketujuh, inovasi, yaitu sebagai penggerak techno-sociopreneurship. Inovasi kata Arif sangat penting karena berkorelasi dengan PDB/kapita suatu negara.“Global Innovation Index berkorelasi dengan GDP, Jika ingin menjadi negara besar, tidak ada cara lain selain inovasi,” tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Hadijah Alaydrus Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Namun psikolog Rosdiana Setyaningrum mengatakan, generasi alpha memiliki tantangan yang besar di masa depan, mulai menanggung beban ekonomi yang tidak selesai di masa sekarang, bersaing dengan robot, harus memiliki pendidikan yang tinggi hingga akan adanya jutaan lapangan pekerjaan baru yang tercipta. "Generasi alpha jumlahnya lebih sedikit.
Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI PASURUAN05 Agustus 2022 1359Penggalan teks pidato tersebut struktur teks pidato persuasif bagian isi. Teks pidato persuasif adalah berbicara di depan khalayak umum dengan topik tertentu yang bertujuan untuk mempengaruhi pendengar. Struktur teks pidato persuasif adalah sebagai berikut. 1. Pembukaan berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, ucapan syukur, dan pengantar ke topik utama. 2. Isi berisi info-info penting yang ingin disampaikan. 3. Penutup berisi kesimpulan dan permohonan maaf. Berdasarkan uraian di atas, penggalan teks pidato tersebut struktur teks pidato persuasif bagian isi karena berisi tentang generasi muda yang harus memiliki literasi agar tidak terbawa hoax, dibuktikan pada kutipan "Jika anak-anak tidak memiliki kecerdasan literasi yang cukup memadai, mereka dikhawatirkan akan mudah terhasud oleh berita-berita bohong atau hoaks yang marak di berbagai media, khususnya melalui internet yang sudah menjadi rujukan anak-anak kita dalam mengakses informasi." Jadi, penggalan teks pidato tersebut struktur teks pidato persuasif bagian isi. com JAKARTA - Kalangan generasi milenial dinilai akan menghadapi tantangan ekonomi yang lebih berat. Pasalnya, tidak hanya dihadapkan pada disrupsi teknologi, milenial saat ini harus menghadapi tantangan krisis pandemi Covid-19 dan disrupsi perubahan iklim. Jam malam itu akan berlangsung hingga Senin pukul 06. anak generasi alfa Foto ShutterstockAnak yang lahir di antara tahun 2010 atau 2011 hingga 2025 mendatang masuk ke dalam generasi alfa. Generasi ini umumnya merupakan anak-anak dari generasi orang tua, tentu Anda perlu mempersiapkan diri mereka dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan, yang bisa jadi lebih kompleks, Moms. Dalam acara peluncuran inovasi S-26 Procal GOLD beberapa waktu lalu, psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPed memaparkannya sebagai berikut1. Banyak Lapangan Kerja yang Diganti RobotPresenter berita China Xinhua News yang pakai sistem AI. Foto New China TV via YouTubeGenerasi alfa hidup berdampingan dengan teknologi yang berkembang pesat dan maju. Meski begitu hal ini juga menjadi boomerang untuknya, karena di masa mendatang ada banyak pekerjaan yang bisa saja digantikan oleh Kerja Dibidang yang Belum Ada Jenis PekerjaanIlustrasi bayi ilmuwan. Foto Shutter Stock“Dulu kuliah cuma ada jurusan kedokteran, psikolog, marketing, ekonomi kalau sekarang ada banyak jurusan baru,” jelas Moms, semakin berkembangnya zaman maka kebutuhan dunia juga makin berputar, bertambah dan ada juga yang dikurangi. Mungkin ketika anak Anda nantinya sudah dewasa maka ada banyak muncul bidang pekerjaan baru yang saat ini belum ada jenis pekerjaanya. 3. Kualifikasi dan Tuntutan SDM TinggiIlustrasi wisuda. Foto pixabaySeiring berkembangnya zaman maka kebutuhan SDM juga semakin berubah dan terus meningkat. Maka dari itu generasi alfa dituntut untuk memiliki kualifikasi yang ditambah kedepannya, dunia akan mengalami global warming dan mungkin saja krisis dunia. Agar siap, pastikan si kecil mengenyam pendidikan yang tinggi, menjelaskan tentang tantangan yang akan dihadapi generasi alfa, Rosdiana juga memberi bekal untuk orang tua agar siap menghadapi tantangan. Salah satunya dengan progresive learning. Apa itu? Progresive learning adalah kemauan anak untuk terus belajar.“Jadi belajar sepanjang hidupnya bukan hanya sampai kuliah, terus udah,” pastikan asupan gizi anak terpenuhi. Tidak bisa dipungkiri saat gizi anak kurang maka tumbuh kembangnya juga tidak akan maksimal dan hal ini akan berdampak hingga dewasa, samping itu, anak juga harus memiliki karakter yang eksploratif, berfikir kritis, memiliki jiwa leadership serta rasa empati.

Generasiini umumnya merupakan anak-anak dari generasi milenial. Sebagai orang tua, tentu Anda perlu mempersiapkan diri mereka dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan, yang bisa jadi lebih kompleks, Moms. Dalam acara peluncuran inovasi S-26 Procal GOLD beberapa waktu lalu, psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, MPsi

› Penting bagi generasi muda untuk turun tangan mengatasi isu lingkungan. Anak muda perlu melakukan perubahan positif, kemudian menjadi teladan yang hidup. AP / KIRSTY WIGGLESWORTH Para aktivis kelompok Extinction Rebellion berkumpul di Lapangan Parlemen pusat kota London dalam aksi krisis iklim, Selasa 1/9/2020.Dua tahun silam, pada 2019, remaja sekaligus aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, meradang di Pertemuan Puncak Aksi untuk Iklim pada rangkaian Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia menagih keseriusan orang dewasa yang berjanji mengatasi perubahan pemerintah di seluruh dunia dinilai belum memberi solusi yang menjanjikan. Padahal, dunia sedang berkejaran dengan waktu menekan dampak perubahan iklim. Efek perubahan iklim tidak hanya akan terjadi di masa depan, tetapi sedang terjadi sekarang. Organisasi Meteorologi Dunia WMO per September 2019 mencatat kenaikan suhu bumi mencapai 1,1 derajat celsius. WMO juga memprediksi kenaikan suhu global rata-rata tahunan pada 2020-2024 mencapai 1 derajat celsius di atas masa TZORTZINIS Warga berjibaku memadamkan kebakaran hutan di Desa Gouves di Pulau Evia, sekitar 189 kilometer 118 mil utara Athena, Yunani, Minggu 8/8/2021.Dunia bakal menghadapi gelombang panas, cuaca ekstrem, hingga bencana hidrometeorologis. Apabila itu terjadi, banyak orang terancam mengungsi dan ada pula potensi korban jiwa. Kebakaran besar di Yunani, misalnya, terjadi karena gelombang panas dampak perubahan iklim saat ini sudah berat, kondisi akan semakin berat buat generasi muda. Belum tentu ada jaminan kehidupan yang baik di masa mendatang. Perubahan iklim ibarat dosa warisan yang justru harus ditanggung Juga Greta Thunberg ”Beraninya Kalian!”Generasi muda menghadapi konsekuensi krisis lingkungan. Krisis ini berdampak ke penurunan kualitas lingkungan. Kualitas udara, air, dan tanah yang buruk pada akhirnya menyebabkan masalah kesehatan hingga krisis ini yang digugat Greta. Ia menuding bahwa orang-orang dewasa telah mencuri mimpi dan masa depannya serta anak-anak lain. Di mata Greta, orang dewasa gagal menunaikan janji untuk mengatasi isu iklim. ”Beraninya kalian!” bergerakTak mau berlarut-larut dalam masalah, generasi muda mulai bergerak sesuai kemampuan masing-masing. Apabila Greta lantang bersuara soal perubahan iklim, ada pemuda-pemudi lain yang menjaga lingkungan dengan cara lain. Ada yang mulai dari gerakan terkecil, seperti membawa kantong belanja sendiri, berhenti memakai sedotan plastik, serta rutin membersihkan pantai dan sungai dari Sungai Watch, Gary Bencheghib 26, sejak usia belasan tahun rutin membersihkan sampah di pantai. Ia dan saudara-saudaranya kemudian mengajak sejumlah teman untuk berpartisipasi. Gerakan ini menjadi semakin besar seiring berjalannya waktu.”Saya kemudian tahu bahwa 80 persen sampah di pantai terbawa dari sungai. Belum semua orang tahu soal itu,” kata Gary dari Bali secara daring, Jumat 6/8/2021.Baca Juga Generasi Muda Dorong Upaya Serius Tangani Krisis IklimIa lalu menginisiasi Sungai Watch pada 2020, yaitu gerakan peduli kelestarian sungai. Gerakan ini mewadahi lebih dari relawan di Bali. Kebanyakan dari mereka adalah anak muda berusia 16-28 tahun. Mereka digandeng melalui sosialisasi hingga ke memasang jaring sampah di sungai-sungai untuk mencegah sampah lepas ke laut. Sejak Oktober 2020 hingga kini, sudah ada 84 jaring yang terpasang di Kabupaten Badung, Tabanan, dan Denpasar. Mereka berencana memasang 100 jaring dalam waktu dekat. Selain memasang jaring, para relawan juga rutin membersihkan sampah yang Sungai Watch Sejumlah orang dari komunitas Sungai Watch membersihkan sampah di kawasan hutan mangrove, Denpasar, Bali, Juni 2021. Sungai Watch diinisiasi Gary Bencheghib, pemuda asal Perancis yang telah belasan tahun tingggal di Bali. Sungai Watch dibuat karena keprihatinan anak muda terhadap sampah yang terbawa dari sungai ke Watch bekerja sama dengan pemerintah untuk memperluas gerakan ini hingga ke Jawa. Menurut rencana, ada 80 jaring sampah yang akan dipasang di Jawa Timur dan 150 jaring di Bali bagian barat. Tujuannya untuk mengurangi sampah yang masuk ke Pantai Kuta setiap musim hujan. Kegiatan di Jawa akan berlangsung tahun Gary, penting bagi generasi muda untuk turun tangan mengatasi isu lingkungan. Anak muda perlu melakukan perubahan positif, kemudian menjadi teladan yang hidup.”Jika kita tidak melakukan apa pun, gunung sampah akan semakin besar. Kita perlu memberi contoh bahwa pemuda bisa berperan, kemudian menunjukkannya ke generasi yang lebih tua,” kata anak muda juga ditunjukkan melalui dialog ”Muda Bersuara 2021 Selamatkan Generasi Emas 2045 dari Krisis Iklim”. Dialog itu diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia FPCI dengan 21 universitas di Indonesia. Dialog berlangsung pada 4-16 Agustus Juga Perubahan Iklim Berdampak Kebakaran Terburuk Sepanjang SejarahDialog diselenggarakan agar semua pemangku kepentingan bisa duduk bersama dan berdiskusi, mulai dari pemerintah, pakar, organisasi, hingga anak muda. Diskusi ini diharapkan menghasilkan solusi dan memantik inisiatif prolingkungan.”Tidak ada jalan kembali untuk generasi kami dan generasi masa depan. Sekarang kita bisa jadi bagian dari agen perubahan. Masih ada kesempatan memperlambat laju perubahan iklim selama kita beraksi hari ini. Dengan partisipasi semua pihak, kita bisa usahakan yang terbaik buat masa depan dunia,” tutur Marvella, mahasiswi Universitas Indonesia, pada konferensi pers daring, Juli survei oleh pada 2020, ada 89 persen penduduk muda di Indonesia yang khawatir atau sangat khawatir dengan dampak krisis iklim. Yang mereka khawatirkan meliputi krisis air bersih 15 persen, krisis pangan 13 persen, dan penyebaran penyakit 10 persen.Sementara itu, 19 dari 20 responden meyakini bahwa manusia punya peran besar menyebabkan krisis iklim. Survei ini dilakukan terhadap penduduk berusia 20-30 tahun pada Juli-September khawatir, sebagian generasi muda mengaku optimistis mencegah kerusakan alam. Ini tampak dari survei indeks optimisme yang dilakukan Good News From Indonesia GNFI dengan Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia KedaiKOPI. Dari 800 responden, sebanyak 43,1 persen di antaranya menyatakan optimistis, sementara 56,9 persen lainnya HELABUMI Aktivis lingkungan menggelar kampanye Jeda Untuk Iklim yang menyuarakan ancaman krisis iklim bumi di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat 27/11/2020. Mereka menyerukan komitmen serius dari pemerintah dan pelaku industri dalam bertanggung jawab menangani dampak perubahan iklim yang terus mengancam Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Ahmad Erani Yustika pada Jumat 13/8/2021 mengatakan, generasi Z dan milenial adalah generasi yang kritis mempertanyakan kredibilitas pemangku otoritas. Hal ini termasuk kemampuan pemerintah mengatasi krisis. Pemerintah dinilai perlu beradaptasi dengan tuntutan itu melalui kebijakan yang tepat.”Saya rasa ini peluit nyaring yang mesti didengar pemerintah,” katanya. ”Jika tidak, pemerintah akan dianggap bagian dari masalah, bukan pemecah masalah,” tutur Juga Anak Muda Menggerakkan Kepedulian LingkunganGenerasi muda juga menuntut pemerintah dunia lebih agresif mengatasi isu lingkungan. Target menurunkan emisi karbon 50 persen pada 2030 dinilai perlu lebih menunggu orang dewasa melakukan tugasnya, generasi muda akan terus memperjuangkan hidupnya di masa depan. Seperti kata Greta di Sidang Majelis Umum PBB, ”Pesan saya adalah kami akan mengawasi kalian.” EditorAloysius Budi Kurniawan
Agarlebih jelasnya, mari kita baca pemaparan berikut ini tentang 5 tantangan sosial yang dihadapi remaja hari ini: 1. Depresi. Menurut The National Institute of Mental Health, diperkirakan 3,2 juta remaja di Amerika Serikat memiliki setidaknya satu episode depresi berat pada tahun 2017. Itu berarti sekitar 13% remaja generasi sekarang mungkin

Dalam menjalani hidup, pasti ada banyak dari kita yang merasa begitu menderita dan seolah sangat berat menghadapi hari demi hari. Padahal, kehidupan yang kita miliki adalah sesuatu yang berharga dan gak bisa diulang kembali apapun yang kita lakukan. Seharusnya, setiap hari yang kita punya adalah kesempatan untuk memulai lembaran baru dan melakukan yang terbaik dengan hati yang setiap manusia pasti akan dihadapkan pada masalah yang membuat hidup terasa penuh beban, namun ada lima hal utama nih yang bikin manusia semakin merasa hidupnya sangat berat. Yuk kita kurangi lima hal berikut nih. 1. Merasa iri pada hidup orang lain hingga sulit bahagiapexels/Nicolas PostiglioniHal pertama yang bikin hidup semakin berat adalah rasa iri pada kebahagiaan orang lain yang membuat kita sulit merasa bahagia. Rasa iri yang terus kita pelihara ini gak akan meringankan apapun dalam diri kita dan justru membuat kita banyak kita jadi merasa sangat gak beruntung dan sering menyesali hal-hal yang sudah lewat serta gampang berandai-andai. 2. Selalu ingin lebih dan jarang bersyukurpexels/Andrea PiacquadioHidup akan terasa semakin berat ketika kita selalu menginginkan lebih dari apa yang dimiliki saat ini. Pun kita jadi orang yang jarang bersyukur dan malah cenderung menyalahkan takdir atas apa yang terjadi pada kita. Padahal, jelas ada banyak sekali orang yang lebih gak beruntung dibanding diri kita saat ini. Baca Juga 6 Cara Terbaik Menerima Takdir, Meskipun Sebenarnya Menyakitkan 3. Menggantungkan harapan pada orang lainpexels/Gautam Jika kamu merasa saat ini hidupmu begitu berat, coba deh koreksi lagi, jangan-jangan kamu sedang menggantungkan harapan akan kebahagiaanmu pada orang lain. Ini bisa mempersulit hidupmu karena kamu dengan sukarela menyerahkan kendali atas kebahagiaanmu pada orang lain yang mungkin sekali akan kamu bisa bahagia kok dengan hanya mengandalkan diri sendiri. Gak percaya? Coba aja ubah sedikit sudut pandangmu soal kebahagiaan dari Senang bermalas-malasan dan memiliki terlalu banyak waktu luangpexels/Andrea PiacquadioSalah satu penyebab dirimu sering memikirkan kemungkinan terburuk, mudah cemas, gampang marah, dan merasa begitu banyak beban adalah karena terlalu banyak waktu luang yang kamu coba deh mencari kegiatan yang bisa membuatmu gak terlalu banyak memikirkan hal yang gak-gak. Lakukan kegiatan atau hobi positif yang mungkin bisa mengalihkan pikiranmu dan tentunya membuatmu lebih Menjauhi tantangan dan gak melakukan perubahan dalam hiduppexels/Matheus BertelliPada dasarnya, manusia diciptakan untuk menghadapi tantangan. Dari zaman dulu, nenek moyang kita bahkan terus berperang demi bisa memperluas wilayah dan lain sebagainya. Semua hal soal perjuangan dan melakukan perubahan sejatinya sudah ada dalam diri kita. Sehingga, berada di zona nyaman adalah sesuatu yang pastinya secara naluri akan membuat kita justru gak merasa ada perasaan berat dan membuat kita begitu gak tenang dalam menjalani hidup yang terlalu santai tanpa hambatan. Makanya, jangan ragu untuk keluar dari zona nyaman, menantang diri, dan mencoba banyak hal baru yang akan mengantarkan kita untuk terus orang punya hidup yang berat, namun beberapa hal di atas justru akan membuat kita semakin merasa terbebani. Makanya, kalau gak mau menderita setiap harinya, coba deh hindari kelima hal di atas ya. Siap kan? Baca Juga Hidup Membosankan? Mungkin Kamu Perlu 8 Hal Penting Ini Dalam Hidup IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Hidupadalah sebuah perjuangan, artinya manusia hidup pasti penuh dengan perjuangan dan cobaan, Mulai dari lahir hingga sukses di masa tua, tentunya melalui berbagai macam cobaan hidup, ada yang tabah dan selalu optimis dan hasilnya ada sebuah keseksesan, tapi ada juga pesimis dan hasilnya adalah kegagalan, semua butuh proses, ibarat tanaman
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, generasi muda atau milenial akan menghadapi banyak tantangan yang berat di kemudian hari. Selain menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 17 bulan, Sri Mulyani mengatakan tantangan anak muda akan semakin berat. "Ke depan kalian akan hadapi tantangan tentang globalisasi, teknologi digital dan bahkan ancaman perubahan iklim, maka dari itu generasi muda harus pahami banyak hal, termasuk bagaimana mengurus negara ini," kata Sri Mulyani dalam acara webinar Pajak Bertutur, Rabu 25/8/2021. Sehingga kata dia saat ini tugas pemerintah sangat berat, selain menyelesaikan masalah pandemi, pemerintah juga harus mempersiapkan generasi muda yang siap untuk berkontribusi besar kepada negara di kemudian hari. Baca Juga Menkeu Kinerja Perbankan Syariah Jauh Lebih Baik dari yang Konvensional "Bagaimana kita harus bersama-sama menjaga kepentingan bangsa negara kita, membangun karakternya, membangun skill dan kemampuannya, membangun pendidikan dan kemampuan mereka untuk terus jadi generasi yang sehat dan produktif," ucapnya. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu terus menekan keuangan negara, bahkan penerimaan pajak terkontraksi hingga 14,7 persen pada 2020. Padahal, pajak menyumbang sekitar 70-80 persen dari total pendapatan negara. "Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya ingin ajak masyarakat dalam program inklusi kesadaran pajak, sehingga salah satu program untuk generasi muda untuk ikut serta memahami dan menjaga negaranya sendiri melalui kesadaran pajak. Ini ditujukan untuk wujudkan cita-cita kita, generasi emas Indonesia yang cerdas dan sadar pajak," tambahnya. Oleh Dedeh Dhohiah Guru pada MAN 2 Bogor Sikap toleransi tidak memiliki batas waktu,tempat dan dengan siapa kita melakukannya namun sikap toleransi kita lakukan dengan semua orang. Sikap toleransi tidak hanya dilakukam etika menghargai ras,agama, budaya, suku dan golongan orang lain saja tetapi menghargai pendapat pemikiran orang jugatermasuk dari toleransi. Pentingnya pemahaman dan penerapan toleransi dalam kehidupan generasi milenial yang merupakan agen dari sebuah perubahan yang tentunya perlu disikapi dengan serius, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus diterapkan oleh generasi milenial saat ini. Berbicara terkait era milineal terbersit dalam bena pikiran kita terbersit generasi yang dianggap special dan berbeda dari generasi yang lain atau sebelumnya . Kelahiran generasi milenial dikaitkan dengan teknologi, generasi ini lahir disaat kecanggihan teknologi yang diperkenalkan dan membuat generasi ini menjadi perbincangan yang hangat dikalangan masyarakat mulai dari segi Pendidikan, moral,budaya dan cara mereka bersosialisasi di kalangan masyarakat Generasi milenial di negara Indonesia berkisar 32 persen dari populasi penduduk indonessia,yang tentu akan dibahas saat ini mengenai , memudarnya nilai toleransi dikalangan generasi milenial, begaimana generasi milenialini menyikapi dari makna toleransi yang harus dilakukan , dan bagaimana cara sikap yang ditunjukkan generasi mileneal terhadap perbedaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, dan ini merupakan tantangan yang berat bagi generasi milineal Indonesia saat ini. Pada situasi dan kondisi saat ini, negara Indonesia memiliki penduduk yang pluralistic dari berbagai suku, bangsa, Bahasa, agama, dan lain-lain tentunya sangat dibutuhkan untuk memupuk sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain untuk menumbuhkan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan Qs al-Hujurat ayat 13 bahwa Allah menciptakan manusia dari jenis laki- laki dan perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku dan tujuannya untuk salingmengenal. Berangkat dari landasan ayat alqur’an bahwa Allah SWTpenciptayang baik , menciptakan manusia secara pluralistic, berbangsa, bersuku yang bermacam- macamdengan keanekaragamandan kemajemukanmanusia bukan untukberpecah belah, saling merasa paling benar, melainkan untuk saling mengenal, bersilaturahmi, berkomunikasi, saling memberi dan saling menerima dari perbedaan. Sebagai generasi yang merupakan agen perubahan tentunyasangat diharapkan untuk lebih mengedepankan suri teladan dalam segala hal sehingga bisa mewujudkan sebuah kehidupan yang lebih baik sesuai dengan harapan yang diamanahkan dalam UUD 1945danNegara Kesatuan Republik Indonesia, yang tentunya tidak lepas dari peranan generasi milineal, untuk mewujudkan impian tersebut sangat perlu untuk menumbuh kembangkan nilai- nilai yang ditanamkan dalam kehidupan negara, salah satu nilai yang perlu kita kembangkan saat ini adalah nilai toleransi di kalangan generasi milineal. Berbicara toleransitidak lepas dari definisi bahwa toleransi adalah sifat dan sikap toleran yang biasanya ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya pada setiap orang atau kelompok KBBI. Sikap toleransi dapat menghindariterjadinya diskriminasi, walaupun banyak kelompokatau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Toleransi merupakan kunci perdamaian yang patut dijaga, berbagai budaya disetiap wilayah memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda satu sama lain, serta perbedaan keyakinan, ras, warna kulit, menjadi ciri khas yang patut dibanggakandikancah dunia. Toleransi menurut salah satu pakar Michael Wazler berpendapatjika toleransi adalah sikap keniscayaan yang harus ada didalam kehidupan bermasyarakat. Ini artinya sikap toleransi adalah sikap dasaryang harus dimiliki oleh setiap anggota masyarakat. Jika ada anggota masyarakat yang tidak menjunjung tinggi nilai toleransi, maka tatanan masyarakat tersebut akan rusak. Hal ini bisa dikatakan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, banyak sekali konflik di masyarakat akibat kurangnya rasa toleransi. Apalagi dalam situasi sekar nilai- nilai toleransi sudah memudar terutama dikalangan milenial yang lebih mengedepannkan segala sesuatunya dengan egonya , dan ini yang memicu sehingga generasi milineal mudah terpancing dengan pernyataan dan statmant yang belum jelas. Dari berbagai pendapat mengenai persepsi toleransi yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa toleransi merupakan sebuah sikap untuk menghargai dan menghormati setiap orang yang memiliki perbedaan pandangan, pendapat, keyakinan, kepercayaan, termasuk juga perbedaan agama, ras dan budaya dengan diri sendiri, karena mereka semua memiliki hak untuk diperlakukan sama dengan setiap orang. Toleransi sebagai sebuah sikap yang positif tentu saja memiliki banyak setiap orang memiliki sikap toleran yang tinggi tentu dalam kehidupan ini akan terhindar dari berbaagai kekerasan dan deskriminasi salah satu pihak atas nama identitas, selain itu yang perlu diketahui dan harus ditanamkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraterutama dikalangan generasi milenial. Nilai toleransi memiliki manfaat yang luar biasa yang perlu dikembangkan dalam kehidupan karana Allah menciptakan manusia yang memiliki latar belakang yang berbeda dan perbedaan ini merupakan alamiah yang tidak bisa dipungkiri, diantara manfaat toleransi dalam kehidupan manusia yang pluralistic Menguatkan sikap nasionaisme Toleransi bisa menunjukkan seberapa besar rasa nasionalisme dikalngan generasi milineal yang merupakan agen perubahanyang tentunya harus menumbuhkan rasa cinta yang tinggi pula terhadap tanah airnya. Adanya sikap toleranmaka akan timbul rasa nasionalismepada diri sendiridan akan semakin cinta tanah airnya dengan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Menciptakan keharmonisan dan kedamaian Dengan ditanamkan sikap toleran dalam kehidupan akan menumbuhkan kedamaian, sikap ini akan mampu menahan dirinya untuk tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain. Sehingga keharmonisanpun akan tetap terjaga, karena mereka bisa saling memahami satu sama lain. Dengan begitu kedamaianpun akan tercipta karena memahami latar belakang dari perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan merupakan hal yang wajar dan alamiyah yang tidapat dipungkiri. Meningkatkan rasa Persaudaraan Persaudaraan merupakankunci sukses dalam menciptakan dan melestaarikan tata kehidupan masyarakatyang baik, terhormat, dan bermartabat. Dengan sikap toleransi yang dimiliki seseorang akan meningkatkan rasa persaudaraan , akan timbul rasa kasih sayang kepada sesame meski memiliki perbedaan, apalagi bangsa Indonesia merupakan negara yang majemuk penduduknya. Sesuai dengan al-qur’an surat al-Hujurat ayat 10 penjelasan ayat ini Allah menegaskan bahwa walaupun orang- orang mukmin itu berbeda-beda bangsa,etnis, Bahasa, warna kulit, dan adat kebiasaannya serta stratifikasi sosialnya. Penjelasan dari para ulama bahwa persaudaraan atau ukhuwah terdiri dari ukhuwah Islamiyah, ukhuwah diniyah , ukhuwah basariyah dan ukhuwah wathoniyah. Ukhuwah basariah persaudaraan dengan manusiadengan tidak melihat latar belakang perbedaan, begitu juga dengan ukhuwah wathoniyah. Toleransi merupakan sikap yang menghargai dan memperbolehkan suatu pendapat yang berbeda serta seseorang harus menghargai pendapat tersebut, dalam hal ini ditegaskan bahwa setiap individu memiliki pandangan yang berbeda- beda. Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati dan menghargai agama lain sebagai landasan dalam alqur’an dan hadits. Salah satu penerapan sikap toleransi dalam kehidupan beragama islam sudah mengajarkan di dalam Qs al-Kafirun ayat 1 sampai 6 secara tegas dan jela. Batasan toleransi dalam beragama, dalam kehidupan negara yang bermajemuk dengan agama tentunya sikap toleransi menjadikan karakter yang harus di tanamkan oleh bangsa ini apalagi dikalangan generasi milineal yang rentan dengan perpecahan . Saat ini kita sudah terasuk ke dalam generasi milenial,milenial kadang disebut echo boomers karena adanya “booming”peningkatan besar. Generasi milenial sudah termasuk ke dalam generasi yang canggih,karena sudah banyak menggunakan media dan teknologi digital.. Berbicara terkait era milenial, milenials merupakan istilah populer atau yang sering kita sebut ABG Anak Baru Gede. Menariknya generasi yang satu ini selalu dianggap spesial dan berbeda dari generasi yang lain atau sebelumnya. Kelahiran mereka selalu dikaitkan dengan teknologi. Mereka lahir di saat kecanggihan tenologi diperkenalkan dan ini membuat generasi ini menjadi perbicangan yang hangat di kalangan masyarakat Mulai dari segi pendidikan, moral, budaya, dan cara mereka bersosialisasi di kalangan masyarakat. Di negara Indonesia sendiri penduduk yang termasuk generasi milenial berkisar 81 juta penduduk atau sekitar 32 persen dari total penduduk indonesia. Namun bukan jumlah kaum milenialnya yang perlu kita bahas saat ini akan tetapi, apakah mereka mampu menyatukan keberagaman yang ada di negeri ini dengan sikap toleransi yang semakin hari semakin hilang di tengah masyarakat kita? Inilah merupakan tantangan terberat bagi generasi milenial indonesia saat ini. Di era saat ini dimana dunia bergerak tanpa batas membuat generasi milenial menjadi generasi yang sangat mahir menggunakan teknologi dan sarana apapun dibanding generasi sebelumnya yang membuat mereka seakan menjadi primadona termasuk dalam media sosial. Perkembangan kehidupan membuat pemuda menjadi tidak akrab terhadap lingkungan yang mana melalui teknologi manusia jaman sekarang tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain. Sikap individualis menjadi sangat tinggi di kalangan masyarakat sekarang ini. Mereka juga terkontaminasi dengan paham intoleran dan radikal karena sesuai dengan sifat mereka yang ingin tau dan dengan mudah mengakses informasi, maka mereka banyak mengakses media sosial yang kemudian lebih memilih konten intoleran yang menyuguhkan konten konten yang menarik dan membius pemahaman mereka yang masih polos. Ada istilah tak kenal maka tak sayang, begitupun dalam hal ini. Adanya sikap intoleran dikarenakan karena minim informasi yang didapat dan pada akhirnya menyerap informasi yang salah sehingga timbul sikap antipati. Anggapan mampu hidup sendiri atau hanya bergabung dengan kaum sendiri membuat jiwa atau sikap toleransi masyarakat menjadi sangat rendah. Dengan Era milenial yang trend saat ini dan kecanggihan teknologi harusnya mampu mengubah tantangan dan peran mereka. Pemuda era milenial harusnya bervolusi menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan toleransi yang semakin hari semakin mengikis di kalangan masyarakat kita Di tengah gejolak konflik yang terjadi saat ini, inilah yang menjadi tugas penting bagi kaum milenial Indonesia, yaitu bagaimana menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme di kalangan masyarakat agar sikap toleransi antar masyarakat kembali tumbuh. Kehadiran teknologi membuat kita menghadapi perbedaan yang luar biasa namun berjiwa toleransi yang tinggi merupakan rumus ampuh memecahkan persoalan keberbedaan yang terjadi. Toleransi bukan hanya tentang mengetahui perbedaan namun suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau individu dalam masyarakat atau lingkungan lainnya. Ada beberapa ayat Al-qur'an dan hadisr yang menjelaskan tentang toleransi, misal nya di Yunus 99 وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ Artinya "Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya". QS. Yunus 10 99. Dan dijelaskan juga dalam di al-kafirun 6 لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ Artinya "Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". QS. Al-Kafirun 6. Dari dua ayat di atas bisa kita simpulkan bahwa Allah tidak memaksa seluruh manusia untuk beriman kepada nya. manusianya sendirilah yang menentukan dia ingin beriman atau kafir. Kita berhak atas agama kita masing masing, Tuhan yang kita sembah tidak sama, dan peribadatan kita juga tidak sama. Tetapi semua itu pasti ada bertanggung jawabannya. Dan dijelaskan juga dalam hadis tentang toleransi عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ. Dari Ibnu Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah saw. “Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?” maka beliau bersabda “Al-Hanifiyyah As-Samhah yang lurus lagi toleran” Jadi dari hadist dan ayat di atas kita menemukan pelajaran bahwa semua manusia boleh beriman dan boleh tidak karna sesungguh nya agama yang dicintai Rasulullah saw. adalah agama yang lurus dan toleransi yaitu agama islam maka kita tidak boleh memaksa sesorang yang berbeda agama dengan kita untuk satu akidah dengan kita Ini menjadi sebuah pembelajaran yang sangat mendalam bagi kita dalam menghargai perbedaan ras atau kultur yang berbeda-beda yang mana saat ini kerap saling berbenturan satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan saling mengedepankan identitas masing-masing, ibarat minyak dan air di dalam suatu wadah seakan bersama namun tidak saling melebur menjadi satu. Toleransi bukan kewajiban satu kelompok akan tetapi semua orang. Toleransi bukan kewajiwan satu agama tetapi semua umat beragama. Ini menjadi suatu tantangan bagi kaum milenial saat ini. Sebagai kaum milenial yang sekarang berada dalam fase aktif, kreatif, dan kritis soal perkembangan sosial sudah sepatasnya pemuda menjadi inovator dan promoter bangsa ini. Pemuda seharusnya mampu menjadi tampuk perubahan sosial dan pemuda harusnya jadi penetrasi konflik diantara keberagaman konflik yang terjadi antar umat beragama di negara kita ini. Dari sini bisa kita simpulkan, perbedaan suatu hal yang biasa dan bisa berjalan harmonis bila adanya rasa toleransi sosial. Rasa memahami seseorang atau kelompok mayoritas dan minoritas untuk saling menghormati dan menghargai. Contoh kecil langkah yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan rasa toleransi dalam kehidupan sehari-hari misal nya Berteman dengan Semua Orang Tidak Memotong Pembicaraan Orang Mengutarakan apresiasi dan kritik yang sewajarnya Kurangi menilai seseorang tanpa mengenalnya lebih dulu. Menghargai semua suku, ras, dan agama yang ada. Untuk itu sebagai bagian dari kaum milenial saya mengajak kaum muda Indonesia sebagai orang yang memiliki peran penting dalam membawa negeri ini dimasa depan marilah kita membangun interaksi yang baik dan intensif. Mari kita tumbuh kembangkan lagi sikap toleransi di dalam diri dan lingkungan kita Supaya kita sebagai generasi penerus bangsa ini bisa memberikan kontribusi positif dan kebhinekaan terjalin erat kembali dalam diri dan negara yang kita cintai ini. Sumber Penulis Dedeh Dhohiah Editor Ika Berdiati
hkmkR.
  • 0118mz87xz.pages.dev/218
  • 0118mz87xz.pages.dev/243
  • 0118mz87xz.pages.dev/276
  • 0118mz87xz.pages.dev/134
  • 0118mz87xz.pages.dev/347
  • 0118mz87xz.pages.dev/234
  • 0118mz87xz.pages.dev/112
  • 0118mz87xz.pages.dev/208
  • 0118mz87xz.pages.dev/149
  • generasi masa depan akan menghadapi tantangan hidup yang semakin berat